Emotional Marketing, Cara Menyetir Perilaku Konsumen

 



Sebenarnya apa itu emotional marketing? Mungkin bagi kamu yang masih baru di dunia bisnis belum terlalu familiar dengan istilah ini.

Sebenarnya emotional marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang wajib kamu coba. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas mengenai semua tentang emotional marketing. Mulai dari pengertian dan contoh pemanfaatan emosional dalam dunia bisnis, tepatnya di dalam pemasaran.

Pengertian Emotional Marketing

Emotional marketing adalah teknik, usaha dan strategi pemasaran yang digunakan perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan cara melakukan pendekatan secara emosional, seperti membangun hubungan berkelanjutan agar konsumen merasa senang karena dihargai.

Teknik pemasaran ini bertujuan agar tercipta rasa puas serta ikatan emosi dalam diri konsumen. Dengan begitu mereka akan tetap menggunakan produk dari sebuah brand. Berikut ini adalah pengertian emotional marketing menurut para ahli:

1. Susilo dkk (2015)

Emotional marketing merupakan teknik perusahaan ketika membangun hubungan berkelanjutan agar konsumen merasa dihargai.

2. Kartajaya (2012)

Emotional marketing adalah cara memenangkan persaingan dengan melakukan pendekatan secara emosional terhadap konsumennya. Karena persaingan sudah semakin ketat, pendekatan secara rasional kini tidaklah cukup.

3. Robinette dan Brand (2001)

Emotional marketing merupakan semu usaha perusahaan untuk mendapatkan hubungan yang membuat konsumen merasa dihargai dan diperhatikan sehingga mereka menjadi loyal.


Aspek-Aspek Emotional Marketing

Menurut Susilo dkk (2015), emotional marketing bisa diukur melalui lima aspek. Apa saja kelima aspek tersebut?

  • Money. Produk atau jasa memiliki harga terjangkau dan ditawarkan dengan harga kompetitif serta memiliki promosi yang menarik.
  • Product. Produk dan jasa memiliki fitur, sesuai kebutuhan dan efektif menyelesaikan suatu masalah.
  • Equity. Ketika sebuah brand memperoleh kepercayaan dari konsumen, hal tersebut menjadi pondasi kuat dan membuat identitas serta citra brand berkembang.
  • Experience. Sikap konsumen dipengaruhi oleh komunikasi, kontak karyawan, program loyalitas serta penggunaan produk atau jasa itu sendiri. Nah, hal ini bisa menjadi kesempatan bagi brand untuk membuat kesan baik pada konsumen.
  • Energy. Produk yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah, memiliki kualitas baik, menawarkan kenyamanan dan keefektifan bagi konsumen.


Mengapa Harus Mengaplikasikan Emotional Marketing?

Untuk memahami kekuatan dari strategi marketing satu ini, kamu harus memahami cara otak membuat keputusan berdasarkan jumlah stimulus yang diberikan. Berikut ini adalah kedua sistem atau cara otak membuat keputusan, yaitu:

1. Sistem Cepat

Sistem cepat berarti pengambilan keputusan bersifat intuitif, perseptif dan sangat cepat. Sistem ini terjadi di bawah alam sadar, sehingga kekuatan emosional lebih kuat tidak seperti sistem rasional yang lambat.

2. Sistem Lambat

Sistem lambat adalah analitis yang diatur dari pengambilan keputusan dengan cara memikirkannya secara eksklusif. Nah, sistem lambat ini termasuk ke sistem rasional manusia.

Kedua sistem tersebut akan menghasilkan kesan asosiatif, perasaan serta emosi dalam otak yang menyebabkan kamu bereaksi terhadap suatu hal dengan cara-cara tertentu.

Sistem inilah yang juga mempengaruhi keputusan seseorang ketika dihadapkan dengan sebuah produk atau jasa.

Kemudian bagaimana cara promosi atau iklan yang kamu lakukan untuk mengatasi kedua sistem di otak tadi.

Tips Emotional Marketing untuk Meningkatkan Penjualan dan Branding

Seperti pada karakter dalam film tersebut, manusia memiliki lima emosi yaitu:

  • Jijik
  • Takut
  • Senang
  • Sedih
  • Marah

Kelima emosi tersebut tak hanya sekedar ekspresi namun bisa juga mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang. Kamu hanya perlu memilih emosi mana yang ingin diterapkan dalam pesan marketing.

Apa yang kamu rasakan ketika menonton video tersebut? Jika kamu berpikir bahwa mengabaikan atau meninggalkan hewan adalah buru, berarti pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat konten bisa dipahami.

Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan, apa saja?

  1. Menghormati konsumen. Dengan begitu akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen. Sehingga akan menimbulkan timbal balik positif untuk kedua belah pihak.
  2. Dari produk menuju pengalaman. Sebuah pengalaman produk memiliki nilai tambah dan menentukan apakah konsumen akan melakukan pembelian ulang atau tidak.
  3. Dari kepercayaan menuju preferensi. Kejujuran sangat penting dan hal yang sangat diharapkan oleh konsumen.
  4. Dari kualitas menuju preferensi. Selain kejujuran, kualitas sebuah produk juga harus baik agar membuat konsumen merasa puas dan senang.
  5. Dari kemasyhuran menuju aspirasi. Jika ingin produk kamu disukai oleh konsumen maka harus menampung saran dari mereka untuk membuat brand produk semakin baik.
  6. Dari identitas menuju kepribadian. Identitas produk yang unik akan menjadi ciri khas dan akan menciptakan karakter, sehingga produk tersebut mudah diingat.
  7. Dari komunikasi menuju dialog. Dengan adanya komunikasi akan menghasilkan dialog seperti sharing antara konsumen dengan perusahaan.
  8. Dari pelayanan menuju hubungan. Jika pelayanan yang diberikan sangat baik, hal tersebut akan membuat konsumen merasa senang sehingga menciptakan hubungan baik. Tanpa disadari adanya hubungan baik tersebut bisa membuat penjualan meningkat!

Intinya, perhatikan aspek emosi konsumen saat menerapkan strategi emosional marketing ini.

Kesimpulan

Nah, itulah pembahasan mengenai strategi emosional marketing. Sebenarnya kamu cukup memahami bagaimana perasaan konsumen agar mereka bisa menjadi pelanggan setia dengan cara membangun hubungan baik.

Emotional marketing adalah salah satu strategi dari banyaknya cara memasarkan produk di era digital ini. jika memiliki pertanyaan jangan ragu untuk meninggalkan komentar pada kolom yang sudah tersedia di bawah ya!

artikel Populer

My Instagram